Berita

Kurikulum Baru Tanpa LKS

Kurikulum Baru Tanpa LKS

 

JAKARTA - Pada kurikulum baru, sekolah-sekolah tidak lagi diperkenankan menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Sebab, materi ajar dan tugas-tugas untuk siswa telah disiapkan dalam buku panduan yang dibuat oleh pemerintah.

 

”Pada kurikulum baru, LKS tidak ada lagi, yang ada adalah buku panduan guru untuk mengajar dan buku siswa,” ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim, di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, kemarin.

 

Menurutnya, selama ini LKS justru membuat para guru tidak kreatif dalam menjalankan proses belajar mengajar, khususnya dalam memberikan tugas. Guru hanya memberikan tugas kepada para peserta didik seperti yang tertera di dalam LKS.

 

Karena itu, banyak penerbit yang kemudian berlomba-lomba menciptakan LKS dan menawarkan ke sekolah-sekolah.

 

”Kalau kita berkomitmen, tidak diperlukan lagi LKS. Selama ini LKS ada hanya karena para guru itu malas. Karena sudah terbiasa, para penerbit pun mencari celah untuk masuk,” ucap Musliar.

 

Dalam beberapa kasus, isi LKS justru mengajarkan hal yang tidak sewajarnya untuk anak-anak. Misalnya LKS berisi cerita tentang ”Bang Maman dari Kali Pasir” yang menceritakan tentang istri simpanan.

 

Ada lagi LKS yang bergambar artis porno asal Jepang, Maria Ozawa, yang beredar di Mojokerto, Jawa Timur. Karena itu, sambung mantan Rektor Universitas Andalas itu, buku ajar akan disiapkan oleh Kemdikbud. Hanya akan ada satu jenis buku yang menjadi pegangan para guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.

 

Ringankan Orang Tua

 

Kebijakan tersebut juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meringankan beban orang tua siswa dari segi finansial. Tidak dapat dimungkiri, jika sekolah mewajibkan siswa memiliki LKS, orang tua siswa akan mengeluarkan uang ekstra untuk membeli LKS.

 

Penyusunan panduan itu akan melibatkan berbagai pihak, di antaranya para guru dan dosen berprestasi. Diharapkan penyusunan buku tersebut rampung pada Februari mendatang, sebelum pelatihan guru.

 

”Jadi ketika kita melakukan pelatihan guru, buku itu yang akan menjadi dasar pelatihan untuk menjalankan kurikulum baru. Lembar kerja untuk siswa juga ada di dalamnya,” ungkapnya.

 

Musliar juga mengatakan, pencetakan buku itu akan dilakukan di daerah dengan anggaran dana alokasi khusus (DAK). ”Selesai disusun, buku itu akan dikirim ke daerah untuk dicetak oleh pemerintah daerah karena DAK itu ada di daerah,” jelas Musliar.

 

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, dan Balitbang Kemdikbud Ramon Mohandas menyatakan sudah mulai bekerja untuk menyusun buku pegangan tersebut. Namun saat ini dia mengaku lebih fokus untuk menggarap buku untuk tingkat SD. Sebab, perubahan kurikulum yang paling krusial adalah di tingkat SD dengan pendekatan tematik integratif.

 

”Materi untuk SD berdasarkan tema, misalnya kelas I lebih menekankan pada kejujuran, kedisiplinan, dan kebersihan. Itu bahan yang harus diajarkan di kelas,” ungkapnya.

 

Meski demikian, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan bagi sekolah untuk memberikan buku pengayaan lain kepada para peserta didik.

 

”Silakan sekolah menyediakan buku pengayaan atau buku tambahan. Tapi pemerintah punya kewajiban untuk sediakan buku babon itu. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan buku gratis kepada siswa,” terang Ramon.

 

Terkait dengan buku pengayaan, pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan seleksi. Diharapkan, buku-buku tersebut nantinya dapat benar-benar mendukung proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum baru.

”Tentu harus ada hak pemerintah untuk seleksi buku-buku itu, ada tim seleksinya. Jangan sampai semakin merebak buku yang masuk ke sekolah,” ujarnya.

Sumber : Suara Merdeka

 

 


Tanggapan

Artikel Lainnya

Jadwal UN 2013 Segera Dirilis

Jadwal UN 2013 Segera Dirilis

Meski belum secara resmi dirilis, jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 sudah ditentukan. Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Aman Wirartakusumah, mengatakan bahwa sesuai dengan jadwal yang telah disusun, UN 2013 akan dilangsungkan sekitar bulan April. Namun jadwal penyelenggaraan di setiap jenjang pendidikan

READ MORE