Berita

Bahaya, Bila Pendidikan di Indonesia Berorientasi Taraf Internasional

Bahaya, Bila Pendidikan di Indonesia Berorientasi Taraf Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama ini pendidikan di Indonesia yang berorientasi pada taraf internasional dibius oleh sugesti bahwa taraf internasional itu lebih unggul dan tinggi.

'Ini bahaya karena mengakibatkan bangsa Indonesia tidak pernah punya rasa percaya diri dengan apa yang kita miliki. Padahal banyak sekali keunggulan budaya kita dibandingkan dengan negara lain yang menggunakan bahasa Inggris,'ungkap Ketua Dewan Kebudayaan Prof Wuryadi yang sejak awal tak setuju dengan Sekolah RSBI/SBI (Rintisan Sekolah Bersatandar Internasional/Sekolah Berstandar Internasional, Jumat (11/1).

Dia mengungkapkan  Jepang , Finlandia dan  Korea itu  negara yang terbaik pendidikannya di dunia serta merupakan negara maju. Tetapi mereka justru menggunakan budaya dan peradabannya sendirinegara no, 1 pendidikan di dunia, justru gunakan budaya dan peradaban sendiri.

'Selama ini kita lupa bahwa kita memiliki sesuatu yang unggul  seperti halnya pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan yang baik itu bukan menempatkan murid di bawah guru, mealinkan murid menjadi sentral pendidikan. Jadi dibiarkan murid berkembangkan, sehingga mempunyai rasa percaya diri dan bisa berkreasi,'tutur dia.

Berbeda halnya sekarang, dia menambahkan, murid didekte guru, tidak punya ruang untuk berkembang dan guru menjadi berubah. Karena itu, saran dia, orientasi pikiran harus berubah.  'Kita tidak anti internasional, tetapi kita jangan terlampau silau dengan apa yang ada di dunia Internasional . Kita bisa bekerja sederajat dengan negara internasional,'kata Prof Wuryadi.

Menurut dia, inteletualitas yang tinggi karena orientasi pendidikan ke arah luar negari (internasional) tidak menjadi bangsa Indonesia.  Sebetulnya bangsa Indonesia mempunyai kelebihan yang dilupakan oleh bangsanya sendiri yakni Pancasila yang digali dari budaya Indonesia.

Prof Wuryadi mengutip pernyataan almarhum Bung Karno bahwa declaration of independence itu bagus, sayangnya tidak mempunyai keadilan, manifesto komunis bagus karena berpihak pada orang kecil, tetapi sayangnya tidak mempunyai ketuhanan dan tidak berperikemanusiaan. Justru di dalam Pancasila ada keadilan, ketuhaan dan kemanusiaan.

'Modal unggulan kita adalah kebudayaan dan peradaban kita yang selama ini justru sering dilupakan,'kata dia.


Tanggapan

Artikel Lainnya

Hanya Akan Ada Satu Varian Buku Pelajaran

Hanya Akan Ada Satu Varian Buku Pelajaran

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan melakukan penyusunan silabus terkait kurikulum baru. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim menjamin bahwa hanya akan ada satu varian buku ajar bagi siswa dalam kurikulum baru ini. Dari

READ MORE
Simpang Siurnya Data Pokok Pendidikan...

Simpang Siurnya Data Pokok Pendidikan...

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun ini, pemerintah banyak melakukan terobosan di dunia pendidikan. Akan tetapi, semua inisiatif dilaksanakan sebelum data pokok pendidikan (dapodik) tersaji dengan mantap.Pada pelaksanaannya, tak sedikit masalah yang muncul. Faktor pemicu terbesar adalah ketidaksiapan lapangan karena

READ MORE
Ini Draf Struktur Kurikulum Baru SD

Ini Draf Struktur Kurikulum Baru SD

JAKARTA, KOMPAS.com — Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan, penataan kurikulum pendidikan menjadi salah satu target yang harus diselesaikan. Rencananya pada Juni 2013 nanti, sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai menggunakan kurikulum baru yang kini

READ MORE