Berita

Hanya Akan Ada Satu Varian Buku Pelajaran

Hanya Akan Ada Satu Varian Buku Pelajaran

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan melakukan penyusunan silabus terkait kurikulum baru. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim menjamin bahwa hanya akan ada satu varian buku ajar bagi siswa dalam kurikulum baru ini.

Dari penyusunan silabus ini, Kementerian akan membuat contoh buku yang kemudian dikirimkan ke daerah untuk dicetak oleh masing-masing daerah.

"Kami buat dummy untuk buku ini. Sudah ada dan nanti dikirim ke daerah untuk dicetak. Masyarakat tak perlu khawatir," ungkapnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/12/2012).

Musliar menjelaskan bahwa penyusunan ini perlu dilakukan karena adanya perubahan metode pembelajaran yang juga membawa pengaruh pada isi buku. Selain itu, penyusunan silabus juga dimanfaatkan untuk mengarahkan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak masuk dalam isi buku ajar.

"Ini kan sekarang untuk anak SD memakai tema. Jadi, bukunya juga disesuaikan dengan tema," kata Musliar.

Sementara itu, penyusunan silabus ini menimbulkan pertanyaan besar karena dilakukan saat uji publik masih berlangsung. Banyak yang mempertanyakan manfaat dari uji publik, sementara penyusunan silabus sudah dilakukan.

Musliar mengatakan, meski silabus telah disusun beberapa hari lalu, penyusunan silabus ini tidak menghilangkan tujuan dari uji publik. Menurutnya, penyusunan silabus hanya berfungsi untuk membahas masalah buku.

"Saat menyusun silabus ini, kami merekrut penulis untuk buku. Kami bahas apa yang sesuai," kata Musliar.

"Jadi, uji publik yang berjalan ini masukannya tetap diterima dan akan dievaluasi untuk penyempurnaan," tandasnya.

 

 

 

 

Editor :
Caroline Damanik

 


Tanggapan

Artikel Lainnya

Empat Hal yang Harus Diperhatikan Saat UN

Empat Hal yang Harus Diperhatikan Saat UN

Ternyata kegagalan dalam Ujian Nasional (UN) tidak hanya disebabkan pada ketidaksiapan siswa terhadap materi saja. Sebab, banyak siswa yang cerdas dan sebenarnya memperoleh nilai tinggi di UN harus menghadapi kenyataan pahit karena Lembar Jawaban Komputer (LJK) miliknya tak terpindai. Pemerhati Pendidikan Saufi

READ MORE