Berita

Sikap Guru dan Pendekatan yang Digunakan Dalam Pengelolaan Kelas

Sikap Guru dan Pendekatan yang Digunakan Dalam Pengelolaan Kelas

Untuk memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas hendaknya guru bersikap seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2006 : 185) yaitu (1) Hangat dan antusias, guru yang hangat dan akrab pada siswa akan menunjukkan antusias pada tugasnya, (2) Menggunakan kata – kata, tindakan, cara kerja dan bahan – bahan yang menantang akan meningkatkan kegairahan siswa untuk belajar, (3) Bervariasi dalam penggunaan alat atau media pola interaksi antara guru dan siswa, (4) Guru luwes untuk mengubah strategi mengajarnya, (5) Guru harus menekankan pada hal – hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal – hal yang negatif dan (6) Guru harus disiplin dalam segala hal.

Tipe kepemimpinan yang otoriter harus diubah menjadi lebih demokratis karena tipe kepemimpinan otoriter menumbuhkan sikap agresif tetapi siswa hanya aktif kalau ada guru dan kalau guru yang demokratis maka semua aktivitasnya akan menurun. Tipe kepemimpinan guru yang demokratis lebih mungkin terbinanya sikap persahabatan guru dan siswa dengan dasar saling mempercayai. Untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal guru harus menempatkan diri sebagai model, pengembang, perencana, pembimbing dan fasilitator.

Guru sebagai pengelola kelas sudah menerapkan tiga pendekatan dalam pengelolaan kelas yaitu pendekatan kekuasaan, pendekatan pengajaran dan pendekatan kerja kelompok. Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 ) guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut siswa untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah laku siswa dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan kondisi – kondisi yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.

Ketiga pendekatan tersebut oleh guru digabungkan digunakan untuk mengelola kelas. Sehingga tercipta pendekatan elektis atau pluralistic. Menurut Djamarah ( 2006 : 18 ) Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapi dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi yang lain mungkin mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut. Penggabungan ketiga pendekatan ini dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi proses belajar mengajar bejalan efektif dan efisien.


Tanggapan

Artikel Lainnya

MK: RSBI Tidak Sesuai Konstitusi

MK: RSBI Tidak Sesuai Konstitusi

KOMPAS.com — Selasa (8/1/2012) ini, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan kasus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) yang telah diajukan pada Desember 2011 lalu. Setelah menimbang dan melihat bukti serta keterangan, MK mengabulkan permohonan para penggugat.Dalam memutuskan kasus ini, MK telah

READ MORE
Pasca UN, Kunci Jawaban Tetap Rahasia

Pasca UN, Kunci Jawaban Tetap Rahasia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetap bersikeras tak akan merilis kunci jawaban tersebut walaupun Ujian Nasional (UN) telah selesai digelar. Kemendikbud menolak permintaan Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk membuka kunci jawaban UN pada publik setelah UN berlangsung. Menteri Pendidikan dan

READ MORE
Pendidikan untuk Rakyat

Pendidikan untuk Rakyat

KOMPAS.com - Pendidikan harus memerdekakan dan membebaskan rakyat dari belenggu kebodohan. Pendidikan nasional bukan untuk kepentingan politik, golongan, atau agama, melainkan untuk membangun bangsa.Masyarakat dunia sesudah Perang Dunia II dilandasi peradaban, yang menurut Sutan Takdir Alisjahbana, berciri modern,

READ MORE