Berita

Perubahan Kurikulum Prioritaskan Pendidikan Karakter

Perubahan Kurikulum Prioritaskan Pendidikan Karakter

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim rencana pemerintah merubah kurikulum memprioritaskan pada pendididikan karakter dan budaya asli Indonesia.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Budaya, Wiendu Nuryanti di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan, mata pelajaran IPA dan IPS akan digabung, bukan dihilangkan seperti yang berkembang di masyarakat saat ini.

Menurut Wiendu, kurikulum sekolah yang selama ini diterapkan setiap sekolah secara langsung menjadi beban, bukan hanya siswa tetapi juga guru.

"Padahal pemerintah menginginkan, sekolah tidak menjadikan beban tetapai proses pembelajaran. Budaya asli bangsa diantaranya budi pekerti, sopan santun yang mulai luntur, akan kembali diangkat dengan lebih menekankan pada pendidikan karakter," kata Wiendu, Minggu (30/9/2012).

Wiendu merasa prihatin dengan lunturnya budaya asli Indonesia pada pribadi bangsa termasuk generasi muda. Berbagai kasus tawuran pelajar, menurut Wiendu, menjadi salah satu contoh yang harus mendapat penanganan cepat.

"Sekarang ini kami sedang mencari akar permasalahan ditinjau dari aspek pendidikan dan karakter. Makanya, sebagai langkah awal kita tengah melakukan pemetaan daerah rawan tawur pelajar untuk ditindaklanjuti dengan berbagai program karakter. DKI Jakarta sekarang ini baru dimulai program itu," kata Wiendu.

Anggota Komisi X DPR RI, Dedi Gumelar mengatakan, berbagai masalah bangsa diantaranya lunturnya karakter dan budaya termasuk pada siswa sekolah, bukan semata-mata kesalahan siswa sekolah.

"Menurut saya, sistem rekrutmen guru yang kurang tepat. Karena sekarang ini banyak orang-orang yang bukan kompetensi guru tetapi menjadi guru dan mengajar pada anak-anak sekolah. Karena pola rekrutmen yang salah menyebabkan hasil didikan pada siswa juga melenceng," kata Dedi.


Tanggapan

Artikel Lainnya

Tips Mengajar dengan Cinta

Tips Mengajar dengan Cinta

Pernakah Anda sebagai guru ketika tidak di kelas atau saat jalan-jalan untuk acara pribadi kemudian tiba-tiba rindu kepada murid? Jika pernah, berarti benih cinta kepada murid telah merasuk ke dalam jalur darah Anda. Banyak guru yang mengajar hanya sekadarnya, tanpa cinta, tanpa hati, dan tanpa peduli. Yang

READ MORE
Kepramukaan jadi ekstrakurikuler wajib

Kepramukaan jadi ekstrakurikuler wajib

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan bahwa kegiatan kepramukaan akan menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah, terutama pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.Kegiatan ini juga didorong wajib pada jenjang pendidikan menengah, sedangkan pada jenjang

READ MORE
Daerah Merespon Wajib Belajar 12 Tahun

Daerah Merespon Wajib Belajar 12 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com -- Rencana pemerintah menggulirkan wajib belajar 12 tahun yang dirintis lewat program pendidikan menengah universal pada 2013 disambut beragam oleh daerah. Sejumlah daerah ada yang mulai menggulirkan program serupa, sebagian lainnya belum mendapat sinyal adanya tambahan dana pendamping untuk

READ MORE